Header_blogger

April 14, 2006

Samurai : Kastel Awan Burung Gereja

Judul : Samurai : Kastel Awan Burung Gereja
Judul asli : Cloud of Sparrows
Pengarang : Takashi Matsuoka
ISBN : 979-3269-32-4
Penerbit : Qanita - PT. Mizan Pustaka

Buku pertama dari Dwilogi ini bercerita tentang Okumichi no kami Genji, seorang Daimyo (Bangsawan Agung) daerah Akaoka di pulau shikoku yang berkuasa sekitar tahun 1860-1895 Masehi. Jaman dimana Jepang sedang dalam masa transisi dari keruntuhan Shogun Tokugawa dan restorasi Kaisar Meiji. Genji yang bertempat tinggal di Edo ibukota shogun (kemudian hari menjadi Tokyo) menerima kedatangan 3 misionaris Kristen yaitu Zephaniah Cromwell, Emily Gibbson dan Matthew Stark. Kedatangan ketiga orang itu dalam lindungan klan Okumichi membawa banyak perubahan dan intrik yang berakibat pada percobaan pembunuhan dan pengkhianatan dari orang-orang terdekatnya.

Genji yang hatinya telah terpikat pada Mayanako no Heiko, seorang Geisha termasyhur dari Edo akhirnya harus merelakan kekasihnya pergi ke Amerika karena intrik yang semakin besar dan kemungkinan kebocoran masa lalu Heiko yg merupakan keluara eta (orang buangan). Kematian Cromwell (tunangan Emily) di sisi lain membuat Emily kehilangan pegangan, tapi tekadnya untuk bertahan di Jepang membawanya pada garis kehidupan lain dan sesuai dengan ramalan Okumichi. Stark mantan peduel pistol yang mempunyai niat tersembunyi ke Jepang dengan menumpang misi Kristen Cromwell.

Ramalan merupakan anugerah sekaligus kutukan pada klan Okumichi sejak 600 tahun silam, Lord Genji mampu melihat masa depan begitu juga kakeknya Lord Kiyori dan pamannya Lord Shigeru (seorang samurai yg sehebat Musashi), begitu juga leluhurnya di mana satu pada setiap generasi mampu membaca pertanda jaman.

Masa lalu dan masa depan silih berganti bercerita dan semuanya bermula dari Lady Shizuka (moyang Lord Genji) yang menurunkan kemampuan meramal masa depan pada klan Okumichi.

Catatan kaki:
Buku yang sangat bagus dengan setting sejarah yang kuat pada masa transisi Jepang dan masa akulturasi dengan kebudayaan barat yang sukar untuk dibendung. Rakyat Jepang dipaksa untuk memilih kembali ke tradisi kuat samurai atau melebur dalam kebudayaan barat yang lebih terbuka. Dilema itu diceritakan dengan baik dengan pro dan kontra yang menyelimutinya. Pengkhianatan. kesetiaan, intrik, cinta, harapan dan dilema menjadi bumbu utama cerita.

Matsuoka menggambarkan dengan baik tradisi Jepang yang kaku dan bisa dibilang tidak manusiawi dengan kasta samurai yang merupakan tiang penyangga peradabaan Jepang dengan otoritas hampir tak terbatas pada semua warga dalam daerah kekuasaannya. Masuknya misionaris dan peradaban kristen yang membawa "angin" yg berbeda menimbulkan konflik dan intrik yang cukup rumit tapi menarik.

Rahasia turun temurun klan Okumichi yaitu kemampuan meramal masa depan juga merupakan "urat nadi" cerita di buku ini dan menjadikannya dinamis, dengan gaya bertutur yang mengalir dengan banyak flashback. Akhirnya moral ceritanya adalah Manusia walaupun mengetahui masa depannya, tidak dapat menghindarinya tetapi hanya dapat menyikapi dengan sikap yang semestinya...

rating

1 Comments:

At 31/1/07 15:45, Anonymous Anonymous said...

Novel Samurai : Kastel awan burung gereja adalah sebuah novel dengan penjelajahan imaji yang luas dengan pengalaman penulis yang luas membuat novel ini penuh dengan cita rasa.
Kelebihan lain dari novel ini adalah background cerita yang dipasang dalam novel ini bukanlah background yang kosong tapi penuh dengan cerita sejarah.
Kelemahan novel ini adalah akhir cerita yang kurang begitu memuaskan. Pembaca dibuat kecewa karena akhir cerita belum sampai pada cerita tentang akhir hidup sang Genji Okumichi yang diramalkannya sendiri.

 

Post a Comment

<< Home